Cari Blog Ini

Kamis, 18 April 2019

PARTAI POLITIK

Suatu Ketika,  Tapi Kapan? 
Jika saja partai politik seperti SSB (sekolah sepak bola)  yang mau turun langsung ke pelosok mencari bibit bibit unggul untuk dijadikan kader pemimpin mungkin akan lebih keren lagi calon-calon yang diusung. Memilih terbaik dari yang terbaik, sampai ketemu satu pemimpin yang paling baik diantara orang-orang baik.
Namun yang kulihat sekarang ini, negaraku semacam chiken karage 15.000an, kelihatannya besar enak tpi tdak ada ayamnya,  hanya sedikit sekali rasa ayamnya. Yang menggembor-gemborkan demokrasi tapi nyatanya masih semi demokrasi.
Dinegeriku ini, masih banyak orang yang mendirikan partai tapi dia sendiri yang maju mencalonkan jdi pemimpinnya.  Mereka mementingkan ego dan PDnya untuk menuruti nafsu menjadi seorng Ksatria. Yang kemudian hasilnya bisa dilihat dan dilupakan.
Sudah saatnya darah-darah tua ditranfusi darah yg lebih segar, yang bisa memberikan hal baru yang mengejutkan akal. Kejutan-kejutan besar perlu dilakukan untuk mengusik kebiasaan nyaman ini dan berharap budaya politik masalalu akan hilang sedikit demi sedikit.
Dengan dana pemilu yang sangat besar (+-24,1T) seharusnya juga menghasilkan pemimpin yang besar artinya berkualitas dan mempunyai leaderahip yang mumpuni. Jangan sampai Dana sebesar itu dijadikan lahan formalitas lima tahunan sebagai mata pencaharian tambahan untuk mengepulnya tungku dirumah.  Kita mengharapkan dengan dana yang besar maka kita ingin pemimpin yang besar. Seperti ibarat orang jawa "ono rego ono rupo". Itu sedikit dari pikiranku sambil nunggu USBN.

0 komentar:

Posting Komentar